Jumat, 18 Februari 2022

Berlindung dari 4 hal


Dari Abu Hurairah ra mengatakan, Rasulullah Salallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila di antara kalian telah tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari 4 hal:

إنّي اعوذبك من عذاب جهنّم ,ومن عذاب القبر, ومن فتنة المحياومماتي, ومن فتنة المسح الدّجل (مسلم: 588)

 

“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari siksa Jahanam, siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.” (HR Muslim No. 588)

Nabi menganjurkan kepada para sahabat untuk berdoa dan berlindung dari 4 hal sebelum salam, karena di akhir salat sebelum salam adalah saat makbulnya doa, sebagaimana penjelasan Nabi: “Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda, “Di akhir malam dan di akhir salat wajib.” (HR Tirmidzi No.3499)

 


 

Kamis, 17 Februari 2022

Puisi

Terlena

Buya Hamka

waktu berlalu begitu halus menipu kita yang terlena

 

belum sempat berzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang,

belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi.

 

niat pukul 9.00 pagi hendak salat duha, tiba-tiba azan zuhur sudah terdengar

 

teringin setiap pagi membaca 1 juz Al-Qur’an, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan.

 

rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan tahajud dan witir, walau pun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan

 

beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur? berseronok dengan usia?

 

lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan “Tok Wan, Atok…Nek” menandakan kita sudah tua

 

lalu sambil menunggu sakaratul maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat

 

astagfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infak cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturahmi tidak pernah buat

 

justru, apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika sakaratul maut?

 

tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku

 

belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?

 

perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita bersedia untuk mati?

 

kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena

 


Berbakti kepada orang tua


Kisah tentang Uwais al-Qarni yang kerap dijadikan contoh bagaimana seorang anak harus berbakti kepada orang tua. Di dalam Al-Quran dan hadits pun juga banyak disebutkan berbagai cara berbakti kepada orang tua dalam Islam.

Berbakti kepada orang tua sudah semestinya dilakukan seorang anak. Keutamaan berbakti kepada orang tua dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir (2/298). Disebutkan bahwa menghormati orang tua merupakan hal yang penting dilakukan. Sebab, anak bisa lahir ke dunia karena kedua orang tua.

Allah menempatkan kalimat kedua orang tua (walidain) setelah kata perintah keesaan kepada Allah:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS Luqman: 14)

Bagaimana cara berbakti kepada orang tua?

Allah berfirman:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Dan sembah lah Allah dan jangan lah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An-Nisa: 36)

Cara berbakti kepada orang tua dengan bertutur-kata sopan. Seorang anak harus memberikan manfaat kepada orang tuanya bilamana ditakdirkan menjumpai orang tua dalam keadaan tua renta, pikun, atau daya kecerdasan otaknya menurun.

Allah berfirman:

عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra: 23)

Berbakti kepada orang tua dengan mendoakan kebaikan-kebaikan yang melimpah akan bermanfaat kepada orang tua kelak setelah meninggal dunia.

 

 

Tenaga pengajar Gajah 2

 


Resiko Murtad

Oleh Ustadz Imam Wahyudi Lc  Islam adalah anugerah yang tiada tara. Satu-satunya agama yang diridhai oleh Allâh Azza wa Jalla di dunia dan a...